Momen-Momen Saat Light Yagami Terlihat Begitu Bodoh

Karakter Light Yagami dalam Panel Manga
Karakter Light Yagami dalam Panel Manga. Sumber : https://id.pinterest.com/

 

Hadirnya serial anime Death Note pada tahun 2006 tidak hanya meramaikan industri per-animasian Jepang. Serial karangan Tsugumi Ohba dan diilustrasikan oleh Takeshi Obata ini berhasil menarik perhatian para pemerhati anime untuk terus mengikuti perjalanan ceritanya. Hingga pada akhirnya, ketika alur cerita Death Note rampung pada tahun 2008, serial ini diakui oleh banyak pemerhati sebagai salah satu anime terbaik dan terpopuler di dunia.

Light Yagami merupakan nama tokoh utama dalam serial ini. Ia diceritakan sebagai seorang pelajar yang mendapatkan dan menggunakan buku Death Note. Melalui kemampuan buku Death Note yang dapat membunuh orang itu, ia bercita-cita untuk membangun dunia baru yang bebas dari kejahatan. 

Sebagai karakter utama, penokohan Light Yagami dalam serial ini telah dibangun dengan baik. Karakter Light mampu menarik minat penonton dan membuat penonton kagum dengan kecerdasannya. Light Yagami memiliki kebiasaan untuk berpikir dan merencanakan strategi di kepalanya dengan hening. Setelah yakin dengan rencana yang ia buat, Light akan menyelesaikan strateginya itu dengan sangat rapi. 

Banyak karakter telah mengakui kecerdasan Light Yagami. Salah satunya yang paling eksplisit adalah sang rival Light itu sendiri, yang tidak lain adalah seorang detektif karismatik bernama L (Lawliet). Pergolakan kecerdasan antara Light Yagami dengan L ini akhirnya memunculkan suatu alur cerita yang amat menarik untuk diikuti.

Alur cerita Light Yagami yang berhasil meloloskan diri dengan kecerdasannya dapat kita lihat di sepanjang serial. Namun sadarkah kalian? Dalam beberapa momen ternyata Light pernah terlihat begitu bodoh. Salah satunya adalah ketika ia mengambil keputusan dengan ceroboh, sehingga berakibat fatal bagi dirinya.

Selengkapnya, berikut merupakan momen-momen dalam serial Death Note, ketika Light Yagami terlihat begitu bodoh :

1. Menggunakan Death Note Secara Masif dalam Waktu yang Singkat 

Momen yang pertama adalah, Light menggunakan Death Note secara masif dalam waktu yang singkat. Setelah Light Yagami memastikan kalau Death Note memiliki kemampuan membunuh, ia kemudian menggunakan kekuatan supranatural itu untuk membunuh para penjahat. Momen ini dapat kalian lihat di akhir-akhir episode 1 (新生/Rebirth). 

Pada momen ini, kepribadian Light sebenarnya masih baik. Prinsip dirinya adalah menggunakan Death Note untuk membersihkan dunia dari orang-orang jahat. Sayangnya, kemampuan luar biasa dari Death Note itu membuatnya takabur, dan mulai semena-mena terhadap nyawa manusia. Ia merasa dirinya dapat menjadi Tuhan (神) yang dapat mengatur takdir manusia.

Light pun mulai membunuh semua penjahat, bahkan terdakwa yang disiarkan di televisi. Seluruh pembunuhan itu ia lakukan dalam jangka waktu yang berdekatan. Kematian massal para penjahat yang begitu “instan” ini kemudian menarik perhatian lembaga ICPO (International Criminal Police Organization). Lembaga penyidik berskala internasional itu dengan segera menyadari keanehan dalam kasus ini. 

Sampai di poin ini, tentu kita setuju kalau tindakan yang dilakukan Light cukup bodoh. Pembunuhan banyak orang dalam jangka waktu yang berdekatan jelas menimbulkan kecurigaan. Tentu aneh jika sejumlah orang meninggal secara bersamaan, dalam waktu yang relatif berdekatan, dan dengan cara yang sama. 

Jumlah korban Light diungkap pada episode 2 (対決/Confrontation). ICPO menyebutkan bahwa jumlah korban mencapai 52 orang dalam satu minggu. Seluruh korban itu meninggal dengan penyebab yang sama, yaitu serangan jantung. Keanehan kasus ini lalu membuat ICPO bekerja sama dengan detektif L.

Dalam rapat ini pula L menyampaikan permintaan khusus untuk dapat bekerja sama dengan kepolisian Jepang
Rapat perdana antara ICPO dan L. Dalam rapat ini pula L menyampaikan permintaan khusus untuk dapat bekerja sama dengan kepolisian Jepang. Sumber : Death Note Episode 2 (対決/Confrontation)
 

Akhirnya melalui semua hal ceroboh yang dilakukan Light, ICPO dan L menyimpulkan kalau kasus ini bukan alamiah, melainkan telah diatur oleh pelaku yang bekerja di balik layar. Suatu kesimpulan yang begitu dini namun sangat tepat. Seandainya Light tau tentang hal ini, dia pasti kaget bukan main. Dan ujung-ujungnya frustasi lalu stress (kita lihat di poin-poin selanjutnya).

2. Dengan Enteng dan Cerobohnya Membunuh Sosok Lind L. Taylor

Momen yang kedua adalah Light dengan mudahnya membunuh sosok Lind L. Taylor. Momen ini dapat kalian ini saksikan pada bagian akhir episode 2 (対決/Confrontation). Light yang sedang berbincang dengan shinigami Ryuk di kamarnya, mendapati bahwa siaran TV yang mereka tonton tiba-tiba berubah menjadi siaran langsung oleh ICPO Interpol. Siaran itu menampilkan seorang pria bernama Lind L. Taylor yang bersiap memberikan pesan khusus. 

Lind L. Taylor mengaku sebagai L, yakni orang yang dapat mengatur kepolisian di seluruh dunia. Ia mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh “Kira” merupakan pembunuhan paling kurang ajar dalam sejarah dan tidak dapat dimaafkan. Lind L. Taylor kemudian mengancam akan mengkap “Kira” tersebut.

Sementara itu, Light yang sedang menonton merasa dirinya aman karena memiliki Death Note. Light dengan sangat percaya diri berkata kalau tidak ada seorang pun yang dapat menangkapnya, bahkan L sekalipun. Setelah itu Light dengan bodohnya langsung menulis nama “LIND L. TAYLOR” dalam Death Notenya.

Light Yagami tanpa berpikir panjang langsung menulis nama Lind L. Taylor. Sumber : Death Note Episode 2 : (対決/Confrontation)
 

 

(Tambahin Gambar tulisan Lind)

Seperti hakikatnya, Lind L. Taylor yang sedang berbicara secara live di TV kemudian meninggal dunia. Light yang tidak merasa kalau ia baru saja melakukan tindakan bodoh kemudian tertawa. Dia malah mengejek Lind yang tewas. Namun kesenangan yang ia rasakan tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, sosok L yang asli muncul di TV. Logo ikonik L pun muncul.

(Gambar L yang muncul di TV)

L yang muncul kemudian menantang “Kira” untuk membunuhnya. Lalu bagaimana respon Light? Tentu saja Light yang belum sadar akan kebodohannya sebelumnya tidak bisa melakukan apa-apa. Light yang tidak mengetahui nama dan bahkan wajah L tidak bisa membunuhnya.

Yap, melalui tindakan bodoh dan enteng dari Light tersebut, L lagi-lagi berhasil menyimpulkan beberapa teori penting.

  1. Teori pertama. L menyimpulkan kalau “Kira” tidak membunuh secara langsung, namun membunuh korbannya secara tidak langsung menggunakan suatu trik tertentu. Meskipun pada waktu itu, L dan pihaknya belum memastikan trik yang digunakan.
  2. Teori kedua. L  menyimpulkan bahwa “Kira” memerlukan nama dan wajah orang untuk membunuh. Kesimpulan L ini lagi-lagi sangat tepat. Death Note persis bekerja seperti itu. Kesimpulan L ini diperkuat fakta bahwa Light (yang sampai saat ini belum menyadari kebodohannya) tidak bisa membunuh L yang sedang live di TV.
  3. Teori ketiga. L menyimpulkan bahwa “Kira” berada di wilayah Kanto. Hal ini dibuktikan dengan fakta kalau siaran langsung ini hanya disiarkan di wilayah Kanto. Dalam hal ini, apabila teori no. 1 dan no. 2 di atas benar, maka pelaku “Kira” pastilah orang yang berada di wilayah Kanto.
Teori-teori yang disimpulkan oleh L tersebut membuat penyelidikan menjadi lebih mudah. Kasus yang awalnya terasa mustahil dipecahkan, kini mulai menunjukan titik terang.

Sampai pada poin ini, kita semua pasti setuju kalau tindakan yang dilakukan Light sangat bodoh. Ia seolah-olah memberikan bukti secara suka rela kepada L.

3. Marah-Marah dan Bilang Kalau Buku Death Note itu Tidak Berguna

Momen ketiga adalah marah-marah dan bilang kalau Death Note tidak berguna. Apakah kalian ingat kalau Light Yagami pernah marah-marah pada Ryuk dan bilang kalau buku Death Note itu tidak berguna? Ya adegan itu bisa kalian saksikan di episode 9 (接触/Encounter), tepatnya ketika Light tiba di rumah setelah mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru.

Setelah memberi sambutan sebagai perwakilan mahasiswa terbaik, Light (yang terlihat sangat cerdas dan berkharisma) pun turun dari panggung dan berjalan menuju tempat duduknya lagi. Di tengah jalan, tiba-tiba ia diajak ngobrol oleh mahasiswa bernama Hideki Ryuga (龍我秀樹). Seperti yang kita tau, Hideki Ryuga adalah L yang menyamar. Ia memancing Light dengan membicarakan topik-topik yang cukup ‘privasi’ dengan Light. 

L mulai membahas mengenai kepolisian, tentang ayah Light, dan membahas riwayat Light yang pernah membantu kepolisian. Setelah bicara panjang lebar, L pun sampai pada topik yang sangat privasi bagi Light, yaitu tentang ketertarikan Light terhadap kasus “Kira”. 

L lalu mengatakan kalau ia punya informasi penting untuk Light. Informasi mengenai kasus "Kira". L pun mengungkap identitasnya sebagai L pada Light. Light pun terkejut, tapi masih bisa menenangkan dirinya. Sampai akhir mereka berdua berbincang seperti biasa.

Sesampainya di rumah, Light yang sudah sangat jengkel kemudian mengunci pintu kamarnya. Di sinilah Light kemudian bertingkah bodoh. Ia langsung marah-marah karena merasa terhina. Light menganggap L sudah mempermainkan dirinya. Saat pikiran Light sedang kusut, shinigami Ryuk coba membantu dengan menasehati Light. Tapi Light justru memarahi Ryuk. Dan puncaknya adalah ketika Light bilang kalau Death Note tidak berguna.

Momen-Momen Saat Light Yagami Nampak Seperti Orang Bodoh
Adegan saat Light frustasi karena merasa dipermainkan oleh L. Ia bahkan membentak shinigami Ryuk dan mengatakan kalau Death Note tidak berguna. Sumber : Death Note Episode 9 (接触/Encounter)
 

Light telah menggunakan Death Note itu cukup lama. Dapat dikatakan bahwa Light telah berhasil menemukan sebuah benda “sakti” yang dapat membantunya untuk menumpas orang-orang jahat. Buku itu telah memberikan jalan terang pada Light dalam menggapai cita-citanya, yaitu untuk membasmi yang jahat dan menyisakan yang baik, sehingga dunia akan menjadi tempat yang ideal baginya. 

Namun karena sekali mendapat halangan yang berat, tiba-tiba Light “amnesia”, memarahi shinigami yang memberikan buku itu, sekaligus mengatakan buku itu tidak berguna. Untungnya di akhir episode ini pikiran Light sudah jernih kembali. Ia juga mengakui bahwa selama ini ia telah meremehkan dan menganggap enteng seorang detektif L.

Episode 9 ini mungkin adalah salah satu episode paling populer dari serial Death Note, sebab di episode inilah dua karakter paling ikonik dalam anime ini, yaitu Light Yagami dan L akhirnya bertatap muka. Apa yang membuat pertemuan ini begitu ikonik? Tentu saja karena “penyelidikan buta” yang mereka telah lakukan satu sama lain sebelumnya.

L sebagai bagian dan pimpinan dari tim penyidik kasus “Kira” sudah tentu menyelidiki Light sebagai terduga pelaku. L melakukan berbagai upaya untuk membongkar identitas Light sebagai “Kira”. Begitu juga dengan Light. Light yang merasa terancam karena keberadaan seseorang yang bernama L, berusaha menyelidiki dan membongkar identitas L, sehingga ia bisa menyingkirkannya. Dua orang yang saling menyelidiki, tanpa mengetahui identitas masing-masing akhirnya dipertemukan pada upacara penerimaan mahasiswa baru Universitas Todai tahun 2007. 

4. Berpikir Bahwa dengan Menyingkirkan L, Maka Misinya Akan Lebih Mudah Dicapai

Pada episode 25 (沈黙/Silence), L akhirnya meninggal dunia. Penyidik Jepang yang ingin tetap berhubungan dengan kepolisian dan menyelidiki kasus “Kira”, justru memutuskan untuk berskenario, seolah-olah L dan Watari (Quillish Wammy) masih hidup. Akhirnya penyidik Jepang termasuk Light pindah ke markas yang baru, memindahkan seluruh data penyelidikan, hingga membuat tiruan suara L dan Watari, sehingga pihak lain yakin jika mereka berdua masih hidup. Light yang disetujui untuk menjadi L yang baru/L kedua kemudian menguasai tim penyidik Jepang. Ia merasa bebas, segala hal yang ia rencanakan pasti berjalan dengan mulus. Light bahkan berkata kalau semua hal menjadi lebih mudah, dan sekaligus membosankan jika tidak ada L.

Di sisi lain, penyidik Jepang secara mutlak seolah menyerahkan kepercayaan mereka kepada Light, dan tidak mencurigainya sedikitpun. Mereka menyerahkan segala hal dterkait penyelidikan kepada Lihgt. Terutama Soichiro Yagami (八神宗一郎), ayah dari Light, sekaligus mantan pemimpin kepolisian. Ia mendukung Light secara penuh, menuruti setiap perintahnya, dan seolah lupa mengenai fakta-fakta kalau anaknya adalah mantan terduga kuat pelaku “Kira”. 

Namun, bila diperhatikan, sepanjang serial ini berlangsung, Light tidak pernah menyadari bahwa L kemungkinan dapat digantikan oleh seorang penerus. Secara logika, kalau seorang pemimpin tidak mampu lagi untuk menjalankan tugasnya, dia pasti akan digantikan oleh orang lain. Jadi seorang “L” akan terus ada dalam semesta Death Note ini. Sistem penyelidikan kasus “Kira”, yang sebelumnya dibangun oleh L sangat profesional dan terintegrasi. Apapun data penyelidikan pasti akan langsung terkirim pada pihak-pihak terkait. Data tersebut akan segera direspon, sehingga memungkinkan L membuat keputusan-keputusan lanjutan terkait penyelidikan. Seluruh tim yang bekerja di bawah L juga sangat profesional. Ketika Watari sedang sekarat, Watari dapat dengan mudah menghapus data penyelidikan hanya dengan satu kali “klik”. Hal ini menunjukan kalau keamanan data penyelidikan sangat diperhatikan.

Dengan fakta-fakta tersebut, Light dan penyidik Jepang bisa-bisanya berpikir untuk tetap melanjutkan penyelidikan “Kira” seperti biasa, kemudian menunjuk Light sebagai L baru, dan bekerja sambil menskenario kepada dunia bahwa L dan Watari masih hidup.  

Hal ini terasa tidak masuk akal untuk seorang Light Yagami. Apakah pengalamannya selama beradu pikiran dengan L belum mampu mendorongnya untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan? Light merasa sudah menang dan mengabaikan koneksi yang telah terintegrasi antara L dan bawahannya . Pada momen ini, sepertinya Light kembali meremehkan L.

Hal yang diwanti-wanti oleh tim penyidik Jepang pun terjadi. Berita tentang kematian L telah masuh ke Wammy’s House. Setelah itu, dua orang calon penurus L, yaitu Near (Nate River) dan Mello (Mihael Kehl) pun muncul ke permukaan kasus “Kira”. 

Setelah resmi menjadi penerus L, Near melalui organisasi buatannya, yaitu SPK (Special Provision for Kira), mengambil alih penyelidIkan “Kira”. Light yang sama sekali tidak memprediksi hal ini kemudian mati langkah, dan harus memulai seluruh “pertarungan” dari awal lagi.

5.    Setelah L Meninggal, Penyelidikan Yang Dipimpin Light Tidak Berkembang Sama Sekali

Dalam serial Death Note, L diceritakan meninggal dunia pada tahun 2007. Setelah itu, posisinya secara sepihak digantikan oleh Light Yagami. Pada momen ini, keadaan kepolisian Jepang sudah sangat bobrok. Pembunuhan oleh “Kira” meningkat dengan pesat, terduga “Kira” tak kunjung ditemukan, Kepala Polisi diculik oleh mafia, hingga Light, yang merupakan “Kira” itu sendiri akhirmya bergabung dalam kepolisian.

Setelah Light memimpin kasus “Kira”, kasus ini tidak mengalami kemajuan sama sekali. Entah kenapa setelah ia menjadi L yang baru, Light tidak mencoba mengubah pola pikirnya dalam hal menciptakan “dunia baru”. Ia justru memanfaatkan kedudukannya sebagai L untuk mempermudah aksinya dalam menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya. 

Penyelidikan yang tidak berkembang, Light yang cenderung bekerja sendiri, dan sifat Light yang tidak mau bergaul dengan penyidik lainnya, membuat suasana kerja di markas menjadi tidak sehat. Yang mana hal itu perlahan memberi runag kecurigaan para penyidik terhadap dirinya. Ditambah lagi dengan adanya konflik dengan Near, serangan tak terduga dari Mello yang bekerja sama dengan mafia, serta pergerakan penyidik Aizawa yang mulai memihak Near.  

Pada masa-masa ini, Light terlihat sangat menderita. Hal ini terlihat pada episode 28 (焦燥/Impatience), ia nampak depresi karena rencananya gagal total. Seluruh akhir bahagia yang ia bayangkan setelah berhasil membunuh L ternyata sangat jauh dari realita.

6.    Terlalu Berfokus pada Penyelesaian Akhir Menggunakan Buku

Menjelang akhir seri, pertarungan strategi antara Light dan organisasi SPK yang dipimpin oleh Near semakin sengit. Near mencoba menguak bukti bahwa Light adalah “Kira”, di sisi lain, Light berusaha menyusun rencana agar dapat membunuh orang-orang yang mengetahui keberadaan buku Death Note. 

Pada momen-momen ini, sebenarnya Light berhasil mengungguli Near. Ia berhasil melangkahkan kakinya lebih jauh dengan menyadari rencana pihak SPK. Pada episode 33 (嘲笑/Scorn) Light menyadari langkah SPK yang ternyata mencoba mendekati Teru Mikami dan mengganti halaman buku Death Note. Light pun meminta Mikami membuat buku palsu, dan membawa buku palsu itu kemana-mana, yang diharapkan dapat mengelabui pihak SPK. Itulah rencana pokok Light Yagami. Rencana yang sangat futuristik, namun sebenarnya memiliki kelemahan fatal yang dapat menjadi bumerang. 

Hal ini terbukti di episode 37 (新世界/New World), di mana pada saat adegan “eksekusi” massal di pabrik Yellow Box, melalui pergerakan SPK sebelumnya, Teru Mikami ternyata secara tidak sengaja justru menggunakan Death Note yang palsu. Eksekusi massal itu tentu saja gagal, sekaligus mengungkap jalan terang mengenai akhir dari kasus yang telah diselidiki selama lebih dari 5 tahun ini. Dari seluruh nama yang ditulis dalam Death Note palsu itu, satu-satunya nama yang tidak ditulis oleh Mikami adalah Light. Hal ini pun menjadi bukti mutlak bahwa Light Yagami, sang “L baru” adalah “Kira”.

Bila dicermati, sebenarnya Light sangat bisa memenangkan pertarungan ini, seandainya ia tidak berfokus menyelesaikannya dengan buku. Jauh sebelum pertemuan tersebut, Light telah mencium pergerakan pihak SPK yang akan mengganti halaman buku yang dibawa Mikami. Andaikan Light memikirkan alternatif lain, Light bisa saja meminta Mikami untuk menyimpan “sobekan” halaman buku Death Note, dan menyimpannya di tempat yang aman. Sebuah sobekan kecil itu sudah sangat ampuh untuk mengeksekusi semua orang dalam Yellow Box. Dengan begitu, kemungkinan Mikami untuk tidak sengaja membawa buku palsu dapat dihilangkan.

Momen-Momen Saat Light Yagami Nampak Seperti Orang Bodoh
Light Yagami membunug Kiyomi Takada menggunakan sobekan kertas Death Note. Cara ini juga pernah Light gunakan untuk membunuh Kyosuke Higuchi. Sumber : Death Note Episode 35 (殺意/Maelice)
 

Faktanya, meskipun dalam posisi yang dangat rentan, Light mampu menghubungi Mikami untuk menyiapkan buku palsu. Beranjak dari hal tersebut, Light Yagami tentu bisa menghubungi Mikami untuk mengamankan satu sobekan kertas Death Note. Hal ini cukup ironis, mengingat fakta bahwa hingga menjelang hari pertemuan, selain Light, Mikami, dan Takada, tidak ada pihak yang tau bahwa sobekan kertas Death Note juga dapat digunakan untuk membunuh, bahkan untuk kebanyakan shinigami sekalipun. 

7.    Tetap Ceramah Walaupun Sudah Terbukti Bersalah

Bukti bahwa Light Yagami adalah “Kira” sudah mutlak, menyusul fakta bahwa nama Light Yagami-lah yang tidak tertulis dalam Death Note Mikami. Karena sudah ketahuan dan tidak bisa mengelak, Light Yagami malah berbicara “ngawur”. Ia membantah mengenal Mikami dan bersikeras kalau eksekusi yang gagal ini adalah jebakan dari Near.

Ketika akan diborgol oleh penyidik Mogi, Light kemudian menepisnya dan menjauh dari kerumunan. Setelah melihat fakta yang sangat jelas, dan bahkan ia juga sudah mengaku sebagai “Kira”, Light tetap menyerahkan diri, dan justru ceramah. 

Momen-Momen Saat Light Yagami Nampak Seperti Orang Bodoh
Empat anggota tim penyidik Jepang yang tersisa. Perasaan campur aduk tergambar melalui pandangan mereka, ketika mendengar ceramah panjang lebar Light. Sumber : Death Note Episode 37 ((新世界/New World)
 

Iya benar, di episode terakhir yaitu episode 37, Light nampak ceramah panjang lebar, mulai dari ceramah mengenai keadaan dunia yang semakin busuk, cita-citanya untuk menghapus orang-orang jahat, hingga visinya untuk menjadi “Tuhan” di dunia yang baru. Ia tetap teguh pada pendirian, dan berusaha meyakinkan orang-orang bahwa tindakan yang ia lakukan adalah benar. Padahal semua orang di pabrik itu sudah memandang Light dengan pandangan “hina”, namun Light masih saja mencoba untuk memanipulasi orang-orang di sana.

 

 

Itulah momen-momen saat Light Yagami terlihat seperti orang yang bodoh. Cukup unik rasanya ketika menyaksikan momen-momen ini. Light Yagami yang diperkenalkan sebagai karakter cerdas, ternyata sesekali pernah melakukan hal-hal yang “bodoh”. Namun hal itu tentu wajar, alasannya sangat klise, yaitu karena Light juga manusia biasa. Pembangunan penokohan atau yang sering disebut character development seperti ini justru menunjukan bahhwa Death Note merupakakn karya yang sesuai dengan realita. Tidak ada makhluk yang sempurna, setiap orang pasti pernah berbuat salah. Dan pada saat orang itu membuat kesalahan, tubuhnya pasti menimbulkan reaksi alami, menjadi panik, kecewa, menjadi temperamen, hingga depresi.

Melihat keseluruhan serial Death Note, para penikmat anime pasti setuju kalau Light Yagami adalah salah satu karakter utama anime terbaik.
 

Terimakasih sudah membaca, ikutilah terus tulisan-tulisan yang akan diposting selanjutnya di Coretan Arya. 


-    Coretan Arya, Cipta Rasa Karsa Dalam Sebuah Karya.

Comments

Baca Juga Tulisan Lainnya :

Gema Selonding di Sanur Village Festival 2019 - Persiapan, Penampilan, Kesan dan Pesan

Cerita KKN Bagian 1 - Pemilihan Lokasi Desa yang Terlalai